Penyambutan Mahasiswa Baru UHO 2024, Ini Pesan GMNI Kendari

Foto Ketua DPC Kendark Bersama Kader GMNI Kendari

Kendari - Momentum penyambutan mahasiswa baru yang akan di laksanakan pada 1 September 2024 adalah moment yang sangat berharga, istimewa dan sangat berkesan di hati seorang mahasiswa. Sebab ini adakah tradisi tahunan, dimana ini menjadi ruang pertemuan seluruh mahasiswa dari berbagai latar belakang daerah, suku, agama, etnis dan ras tetapi di satukan menjadi satu kesatuan dalam sumpah mahasiswa.


Ini adalah babak baru, untuk menjajaki, mengarungi kehidupan dalam laboratorium ilmu pengetahuan dan teknologi. Di pundak para generasi lah bangsa, negara dan daerah ini di titipkan sebab merekalah adalah estafet kepemimpinan yang akan memperbaiki tatanan sosial, ekonomi, politik dan budaya.


Terlepas dari apa yang menjadi tanggung jawab besar sejarah seorang mahasiswa, bahwa mereka tidak bisa kita nafikan mereka mempunyai posisi yang sangat penting dan strategis sebagai seorang intelektual yang tercerahkan.


Lewat untaian kata inilah, Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kendari, Rasmin Jaya memberikan pesan kepada mahasiswa baru Universitas Halu Oleo (UHO) bahwa sejarah mahasiswa dari dulu hingga kini tak lain adalah kekuatan besar untuk mengubah perjalanan bangsa menjadi lebih baik. 


Perubahan tersebut tidak hadir secara tiba-tiba dan bukan hadiah tetapi lahir dari proses panjang, perjuangan, tekad, komitmen dan konsistensi yang tinggi untuk mencapai harapan, yakni bagaimana keberpihakan betul-betul di rasakan oleh masyarakat.


Sebagaimana yang di ketahui, Tridharma Perguruan Tinggi adalah Pendidikan atau pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Inilah salah satu yang menjadi tolak ukur untuk bergerak secara rell dalam ruang lingkup akademik maupun bersentuhan secara langsung dengan masyarakat.


Maka jika dirimu adalah wakil dari generasi baru yang akan menjadi bagian dari sejarah, maka tintislah sesuatu yang berbeda dari sekitarmu sebab kehadiran mahasiswa bukan hanya berdiri diatas manara gading tetapi harus mampu dan secara langsung bersentuhan dengan masyarakat itu sendiri.


"Tugas kita amat sangat berat, bagaimana mengubah keyakinan buta akan peran mahasiswa itu sendiri. Sebab di era sekarang terjadi disorientasi dan krisis legitimasi akan fungsi kontrol mahasiswa itu sendiri. Maka menjadi beban sendiri, untuk kembali mengembalikan kepercayaan kepada masyarakat yang telah lama sirna," Bebernya pada 31 September 2024 di Kendari.


Tentang apa yang harus di miliki oleh sekarang Mahasiswa Baru ke depan adalah, semangat, jejaring, mentalitas yang kuat, intelektualitas yang tinggi dan konsistensi yang besar sebab sejatinya kita akan di perhadapkan dengan berbagai resiko, keadaan-keadaan yang tidak terduga. 


"Hidup yang tidak di pertaruhkan tidak akan di menangkan, kata Sultan Syahrir," Ujarnya.


Ia juga mengingatkan, dalam penyambutan mahasiswa baru Universitas Halu Oleo (UHO)

bagaimana seorang mahasiswa bisa lebih jelih melihat dan mengamati dinamika kampus terlepas dari pembekalan materi sosialisasi yang di lakukan oleh senior.


Sebab kedepan kita akan di perhadapkan dengan berbagai pilihan, tentang tipe-tipe mahasiswa itu sendiri. Mulailah memilah, memilih dan memutuskan berbagai organisasi yang ada di dalam internal maupun eksternal. Di sana ada GMNI, IMM, PMII, HMI, LMND, KAMMI dan banyak lagi organisasi lainnya. Disinilah kita di bentuk untuk membangun jiwa kepemimpinan dalam kelembagaan kampus untuk memupuk kemampuan leadership, kualitas, kompetensi dan integritas yang baik.


Menjadi seorang pemimpin mahasiswa harus bisa membangun harapan dan visi misi yang jauh ke depan sesuai dengan cita-cita pendidikan itu sendiri, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.


Tentunya dengan modal yang di miliki bisa menciptakan bibit-bibit regenerasi kepemimpinan untuk tongkat estafet kelembagaan. Kita menjadikan kampus sebagai instrumen dan labolatorium untuk selalu meningkatkan kualitas diri untuk menjawab tantangan perkembangan globalisasi dan modernisasi di mana segala roll model kepemimpinan banyak berubah.


Mantan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) periode 2020-2021, Rasmin Jaya juga mengingatkan agar mahasiswa baru bisa berpikir merdeka, jauh dari tekanan senior dan birokrasi apa lagi tentang hal-hal yang berbau pragmatisme.


"Mulailah dengan apa yang menjadi tanggung jawab dan tradisi kita bermahasiswa, membaca, diskusi, menulis dan aksi. Itu akan menjadi modal awal dimana itu akan menghidupkan wacana. Tradisi intelektual hidup karena ada perdebatan dan konfrontasi, sedangkan birokrasi kampus seolah ada upaya untuk menghilangkan tradisi tersebut, karena jika tradisi itu hidup maka akan menjadi ancaman bagi birokrasi," Bebernya.


Terakhir, diantara faktor yang menentukan kelanggengan pergerakan adalah kepemimpinan gerakan itu sendiri. Olehnya itu sangat di butuhkan kaderisasi yang matang. Sehingga perlu disusun alur kaderisasi yang baik dan matang untuk kepemimpinan pergerakan mahasiswa di kampus yang integral dan komprehensif.


Kaderisasi ini dilakukan secara terus menerus sehingga ia menjadi kawah candradimuka yang melahirkan para pemimpin kelembagaan yang tangguh dan mempunyai idealisme tinggi, bisa bertanggungjawab dan punya kekuatan memobilisasi massa.


Temukan kami di Kampusmu, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Kota Kendari. 


Penulis : Rasmin Jaya (Ketua DPC GMNI Kendari)

Posting Komentar

Sikahkan Komentar dengan baik dan beretika!!!

Lebih baru Lebih lama
close
Banner iklan disini